Kemarin adalah Hari Permpuan Internasional (HPI) yang diperingati setiap tanggal 08 Maret. Seluruh perempuan di dunia merayakan nya. Tanpa terkecuali perempuan-perempuan gambut yang ada di seluruh dunia. Jambi salah satunya, selama ini perempuan gambut banyak mengalami kekerasan, ekploitasi, pelecehan, dan anak-anak pun ikut merasakannya. Tanah Gambut tidak lagi menjadi lahan yang bisa di andalkan oleh masyarakat disekitarnya, tetapi tanah gambut telah di gunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk di jadikan lawan sawit dan sebagainya.
Dampak dari perkebunan sawit sangat besar terhadap kehidupan masyarakat, tak terkecuali perempuan. Air salah satunya, setiap mahluk hidup membutuh kan air yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari dan perempuan paling banyak menggunakan air dalam kehidupan sehari-harinya seperti, mencuci, memasak, mandi, serata keperluan yang lainnya. Mereka tidak dapat menghindari air yang telah menjadi limbah perkebunan sawit. Sehingga penyakit yang disebabkan air limbah sering dirasakan oleh mereka.
Dampak lainnya yang dirasakan perempuan adalah pelecehan demi pelecahan yang dirasakan perempuan gambut ketika bekerja menjadi buruh lepas di perkebunan sawit. Tak ada perlawanan yang bisa mereka lakukan, hanya diam, sembunyi dalam ketakutan. Demi menambah ekonomi keluarga, walaupun upah yang mereka dapat tidak seberapa, tuntutan ekonomi memaksa mereka bekerja. Tatkala juga menjual harga diri mereka untuk membantu ekonomi keluarga.